Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) baru saja mengadakan Temu Nasional BKMT Se-Indonesia yang dirangkaikan dengan Council Of Trustees IMWU Meeting yang pembukaannya dilaksanakan pada hari Rabu pagi Tanggal 18 maret 2009 bertempat di Sasono Langen Budoyo TMII.

Dihadiri oleh pemimpin2 muslimah dari 12 negara peserta IMWU antara lain : Sudan, Mesir, Saudi Arabia, Palestina, Maroko, Yaman, Pakistan, Filipina, Thailand, Srilangka, Malaysia, dan Indonesia.

Pengurus2 wilayah dan daerah BKMT dari 25 Propinsi, Jamaah BKMT sejabodetabek serta para Tokoh2 Ulama, Duta2 Besar dan dibuka oleh Gubernur DKI JAYA Bapak DR.Ing.H. Fauzi Bowo.

Acara berlangsung sampai tanggal 19 maret dan Peserta baik dari luar dan dalam negeri telah datang dari tanggal 16 dan 17 Maret 2009.

Delegasi IMWU menginap di Hotel SANTIKA Bogor dan sidang2nya di Sentul. Sedangkan peserta Temu Nasional BKMT menginap dan acaranya bertempat di Pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah Jatiwaringin.

Delegasi IMWU yang berbicara dalam forum tersebut antara lain DR.Ahmed Bashir Imam dan Khalil Fathi dari Sudan, DR.H. Tutty Alawiyah AS dan DR.Nurhayati dari Indonesia, DR. Nadia Al Ashi dan Madam Raisya dari Palestina

Pembahasan dalam IMWU Meeting antara lain masalah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur GAZA Palestina. Pembicara dari Palestina Madam RAISYA mengungkapkan dengan jelas fakta2 Kekejaman Zionis ISRAEL terhadap penduduk Palestina dimana ribuan anak2 yang tidak berdosa meregang nyawa dengan tubuh yang terkoyak2 terkena serangan BOM ISRAEL, Tubuh2 yang hangus akibat zat FOSFOR yang diledakkan ke pemukiman2 penduduk Palestina. Belum lagi ketiadaan bahan makanan dan obat2an akibat ditutupnya jalan masuk ke Palestina oleh pasukan ISRAEL. Sungguh tragedi yang sangat memilukan yang membuat ummat Islam di seluruh dunia sedih, marah, dan geram atas kekejaman ISRAEL terhadap rakyat Palestina.

BKMT juga berpartisipasi aktif menggalang dana Palestina didukung beberapa propinsi melalui bank syariah mandiri dan spontanitas peserta temu nasional & COT meeting dan dana yang terkumpul seluruhnya telah diserahkan kepada utusan dari palestina.

Dalam Temu Nasional BKMT yang berlangsung 2 hari dengan Narasumber DR.H. Dailami Firdaus SH LLM MBA, DR.H. Ilyas Ismail MA, Prof.H.Dien Syamsudin dan DR.Hj.Tutty Alawiyah AS (Ketua Umum BKMT) yang sekaligus menutup acara, antara lain dibahas masalah Peran Ummat Islam menghadapi agenda Pemilu 2009, Kriteria pemimpin Ummat dan masalah2 aktual.lainnya.

Paparan2 narasumber yang begitu menarik membuka wawasan pengurus BKMT seluruh Indonesia mengenai masalah2 bangsa dan terjadi dialog yang hangat dan bersemangat sehingga waktu yang tersedia rasanya kurang.

Dari paparan para narasumber dapat disimpulkan sbb :

1. Ummat Islam harus memiliki ghirah keislaman dan menumbuhkembangkan potensi ummat seperti Lembaga Zakat, Infak, Wakaf, Ekonomi Syariah, dan lain2 secara professional.
2. BKMT hendaknya dapat menciptakan dan meningkatkan SDM yang berkwalitas dengan Iman, Ilmu dan Amal.
3. Dakwah Ummat Islam adalah Politik Dakwah bukan Dakwah Politik dan dibahas juga rencana Dakwah Wisata yang diadakan oleh PW.BKMT Propinsi Sum-bar.
4. Ummat Islam tidak boleh GOLPUT, karena kita wajib memilih pemimpin yang memenuhi kriteria sebagai Pemimpin Ummat yang Jujur, Adil, Amanah, Cerdas, Menjaga dan mempererat Ukhwwah Islamiyah agar bisa menjadi bangsa yang bermartabat.



Dari dialog dan pandangan2 umum peserta Temu Nasional BKMT Se-Indonesia dapat disimpulkan :

1. Suasana daerah di seluruh Indonesia menjelang PEMILU 9 April 2009, dalam keadaan yang kondusif.
2. Banyak Pengurus dan Jamaah BKMT di daerah yang menjadi CALEG dari berbagai Partai Politik tetapi tidak bermasalah karena organisasi BKMT tetap Independent dan BKMT terlibat secara aktif dalam mensosialisasikan PEMILU dengan tetap menjaga Independensi walaupun BKMT dengan massa yang begitu besar di daerah2 banyak dilirik oleh partai2 politik dan CALEG.
3. Pengurus BKMT diharapkan dapat mengarahkan Jamaahnya agar memilih Caleg dan Pemimpin yang Seaqidah, memiliki Visi dan Misi untuk memperjuangkan Aqidah Islamiyah, jangan GOLPUT dan ciptakan PEMILU damai sesuai dengan ajaran Agama Islam yang Rahmatan Lil Alamin.







Jakarta, 20 Maret 2009